Minggu, 23 Juli 2017

A New Long Journey; Ain't No Mountain High Enough

"Don't you know that,
There ain't no mountain high enough
Ain't no valley low enough
Aint no river wide enough
To keep me from getting to you, Baby"
-Ain't No Mountain Enough; Marvin Gaye-Tammi Terrel (from Guardians Of The Galaxy)

Kembali jemari ini mengetuk keyboard, menuangkan ide-ide, pemikiran-pemikiran, yang mengganggu benak dan batin si penulis. Memberontak agar segera di keluarkan, segera dinyatakan, segera diproklamirkan, setelah Awal yang baru telah dimulai beberapa tempo sebelumnya.

Kali ini, sesuai dengan kutipan lirik yang telah dimuat sebelumnya, saya akan membahas dan sedikit bercerita berkaitan dengan intisari dari kutipan (bahkan keseluruhan lirik) lagu tersebut; Ain't No Mountain Enough. Soundtrack dari film dari Semesta Marvel; Guardians of The Galaxy.



Well, film Guardians of The Galaxy yang rilis tahun 2014 ini cukup mengena di hati para penggemar serial Marvel kala itu (hingga sekarang). Film yang crunchy, ringan, namun esensinya tetap ditampakkan. Mulai dari Star Lord yang membawa Walkman kemana saja (yang membuat acapkali Soundtracknya muncul dan pastinya keren abisss) hingga tanaman humanoid bernama Groot yang memiliki kecerdasan tingkat rendah, yang hanya bisa berkata "I am Groot (sekali ia ganti I dengan We)"



But we here don't discuss about that film, anyway. Ada nilai yang bisa jadi acuan, atau bisa dikatakan sebagai motivasi dalam hidup kita, khusus teruntuk para pengejar mimpi. Apa itu? Kuy kita bawa lagi kutipan lirik tadi.

"Don't you know that,
There ain't no mountain high enough
Ain't no valley low enough
Aint no river wide enough
To keep me from getting to you, Baby"

Bagi yang belum terlalu paham, nih terjemahannya,

 "Apakah kamu tidak tahu bahwa,
Tidak ada gunung yang cukup tinggi
Tidak ada lembah yang cukup rendah
Tidak ada sungai yang cukup lebar
Untuk menghalangiku mendapatkanmu, Sayang"

*sayang, ciee S A Y AN G

Ya, kurang lebih itu terjemahannya. Kalau di salah satu situs terjemahan terkenal dan tersering dipakai, mungkin artinya sedikit berbeda. Jadi, saya tidak menggunakannya, hehe.

Yak balik lagi ke lirik. Sederhananya, maksud dari lirik tersebut, adalah tidak ada halangan apapun untuk mendapatkan apa yang kita tuju, baik itu wanita idaman, pria idaman, atau yang lebih dari itu, seperti peringkat kelas, HP baru, lolos lomba ini itu, hingga UNIVERSITAS IDAMAN. Semua bisa kita raih. There ain't no mountain high enough, barangkali bisa diubah dengan Tidak saingan yang cukup pintar, Ain't no valley low enough; Tidak ada materi yang cukup dalam, Ain't no river wide enough; Tidak ada tempat yang cukup jauh, dan terakhir To keep me from getting to you, Baby; Untuk menghalangiku mendapatkanmu, ...... (silakan diisi dengan tujuan anda masing-masing). Ya, kita punya "Baby" masing-masing, tujuan berbeda-beda.

So, the point is, just do all stuffs that make your way to get your own 'baby' easier. Jangan sungkan dengan diri sendiri. Lakukan semaksimal mungkin, segala upaya. Dan yang pasti, don't forget to ask and pray to your God.

Apakah penulis cuma bisa memberi wejangan tanpa pernah melakukannya? Baca lagi ya artikel selanjutnya.

A New Long Journey; Guardians Of State Finance

Yeah, you guys are coming back again! Seeking for something,huh? You will get it in this article.


Artikel sebelumnya telah di bahas sedikit mengenai Baby kita masing-masing. Banyak macamnya. Dan dan dan, masih ingat ga apa yang di kapitalkan pada beberapa baby yang di paparkan? Buka lagi deh yang tadi hehe..

Yak, Universitas. Kenapa? Karena saya pun termasuk generasi 17, yang baru saja (alhamdulillah) mendapatkan kampus untuk melanjutkan studi, dan alhamdulillah (lagi) dapat yang di idam-idamkan dari dulu,tepatnya dari kelas 8 SMP. Cukup lama? Relatif. Karena banyak yang telah memimpikan kampus favoritnya dari SD, bahkan dari baru lahir. Telah mengurat nadi, menjadi cita-citanya. Ada yang dapat, ada yang belum. Namun lagi-lagi, semua juga tergantung Sang Maha Mengatur. Rencana-Nya lebih baik dari apa yang kita inginkan.

Artikel ini terumumkan untuk mereka penggiat mimpi, dan terkhusus untuk pemimpi, pekerja keras, pengejar kampus Ali Wardhana, Politeknik Keuangan Negara STAN. Kenapa? Karena alhamdulillah penulis diterima disini. Jadi, dengan niat tulus berbagi pengalaman, agar salah satu, dua, tiga, hingga berapapun dari pembaca disini, dapat bersama-sama penulis berjuang untuk menyelesaikan studinya di kampus PKN STAN ini. Betapa bahagianya penulis, akan hal itu. Dan juga untuk seangkatan Stanners'17, bisa mengenang kembali masa-masa perjuangan dahulu kala, mungkin mengalami hal yang sama, atau berbeda. Kalau ada, silakan comment, agar mereka yang juga mau masuk sini, juga tergugah dengan pengalaman kalian semua.

Ok langsung saja, pada tahun penerimaan 2017 ini, PKN STAN menampung 6964 pelajar dari seluruh Indonesia, yang diseleksi dari tiga tahap, yaitu TPA dan TBI, TKK, dan terakhir SKD. Ketiga tahap tersebut disebut USM (Ujian Saringan Masuk) PKN STAN. Apa sih mereka itu? Baru lihat? Yapzz ini dia ketiga tahap itu.

1. TPA dan TBI
Tahap pertama yang harus kami tempuh adalah Tes Potensi Akademik dan Tes Bahasa Inggris, dengan rincian 120 soal TPA dalam waktu 100 menit dan 60 soal TBI dalam waktu 50 menit. Jadi total waktunya hanya 150 menit! Emang bisa kerjain semua? Siapa suruh kerjain semua soal? Ga ada. Dibutuhkan strategi untuk mengerjakannya. Kalau saya pribadi sih, kerjakan yang mudah. Cari yang mudah, ya dicari. Ga perlu berurutan, silakan acak-acak kertas soal, ga masalah.. Karena dikejar waktu.

Dibutuhkan persiapan akbar sebelum tes berlangsung. Tahun ini tes pertama ini serentak dilakukan sekitar bulan april, 20an april, 1 minggu setelah UNBK berlangsung. Keren bukan? Iya sangat. Persiapannya pun harus keren juga. Antara UN, USM, dan SBMPTN. Fokus sekalian aja semuanya. BISA!, pada pelajaran tertentu, seperti Bahasa, Matematika, dan TPA. Bisa kok bisa. Nikmatin aja. Berperih perih dahulu itu mata, sebelum keluar tangis haru kebahagiaan melihat air mancur di kolam PKN STAN hehe..

Mungkin cuma bisa bahas sekilas aja ya, walaupun tes pertama ini sangat menentukan perjuangan selanjutnya. BTW, tes pertama ini meloloskan 20ribuan peserta USM, dari pendaftar sebanyak, 160RIBUAN! Gila kan ya, emang. Jadi, prepare your self, bro and sis!

2. TKK
Tes Kesehatan dan Kebugaran adalah tes kedua dari serangkaian USM PKN STAN tahun 2017. Pelaksanaannya berjangka, jadi dibuat per kloter gitu, di beberapa ibukota di Indonesia. Kebetulan saya di Palembang, Stadion Jaka baring. Jadi di TPA dan TBI, ada sekitar 30an kota, terus di susutkan menjadi 10an kota untuk TKK. Jadi dibutuhkan sedikit banyak hari.

Nah ini diaaaa. Di TKK ini ada pengalaman menarik yang pernah kami alami. Ngantre mengambil nomor antrian! Hahaha. Mungkin hanya ada disini, jam setengah 2 dini hari, udah penuh untuk mengambil antrian. Padahal, TKK nya dimulai jam 8 pagi! Nyesek kan ya. Tapi itulah kenyataannya.

TKK sendiri di dalamnya ada dua tes umum, yaitu Tes Kesehatan dan Tes Kebugaran. Tes Kesehatan meliputi tes berat badan, tensi, mata, dan lain lain. Kalau tensi nya ga stabil, disuruh istirahat, nanti di tes lagi. Lumayan ngantre sih. Tes Kebugaran ada dua, tes lari 12 menit mengelilingi lapangan dan Shuttle Run.




Pada tes ini, diloloskan sekitar 11ribuan peserta, dari 20ribuan peserta lolos tahap pertama. Lumayan kan..

3. SKD
Seleksi Kompetensi Dasar, mirip mirip tes CPNS. Diadakan langsung oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara). Sistemnya online, jadi sangat transparan.Ada tiga bagian, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelijensi Umum, dan Tes Kepribadian. Untuk TWK, berisi soal-soal tentang negara, sejarah, dan perundang-undangan NKRI. Tak jarang juga negara-negara luar. TIU, mirip-mirip TPA. TKP ini mengukur seberapa pekanya kita terhadap lingkungan kerja, sekolah, keluaga, dan masyarakat. Rentang nilainya 1-5.

Setelah tes berlangsung, hasilnya udah dapat dilihat. Lumayan saya dapat 376 hehe. Dan juga dapat di amati langsung di aplikasi yang dapat di download di Play Store. Sangat transparan.
Tes terakhir ini meloloskan 6964 peserta, dari 11ribuan peserta yang lolos TKK.

 Dan saat pengumuman kelulusan, alhamdulillah dapat di DIII Kebendaharaan Negara. Kebahagiaan yang luar biasa. Karena momennya pas saat puasa, saat sesudah buka puasa! Just like,,,, i can't describe that with words...

Hingga saat First Gathering DIII KBN'17, pertamakalinya bertemu dengan teman-teman seperjuangan selama tiga tahun kedepan, dan juga semoga sampai penempatan ya hehe. Bertemu orang-orang luar biasa. Dan ajang menjadi pribadi yang baru, karena ga ada yang kenal sebelumnya kan.


Dan lagi-lagi, hanya ada di PKN STAN, jam 1 dini hari udah penuh dengan antrian mengambil nomor antrian daftar ulang, tepatnya di gedung Student Center.

                                                               suasana daftar ulang


Dan for the first time, i saw the air mancur hehe. Bahagianya luar biasa. Belum pernah ke sana, ever. Sekali lihat, langsung deh berkaca-kaca. Dulunya cuma mimpi untuk bisa berfoto disana. Dulu cuma lihat di Instagram, Youtube, dll. Sekarang.... Alhamdulillah. Akhirnya, resmi jadi Guardians Of The State Finance hehe. So, will you join me to be the next Guardians Of The State Finance?


Jadi,  semangat! Semangat demi mimpimu! Yang ngincar kampus ini, ku tunggu di air mancur! Dan yang lain, yang punya baby masing-masing, silakan kejar! Kejar dengan berlari, secepatnya. Peluhmu adalah anugrah. Lukamu adalah saksi. Tangismu adalah berlian.

See you on the top, guys!

Selasa, 13 Juni 2017

Memulai awal yang kedua

Bismillahirrohmanirrohim.

Wah. Begitu relatifnya waktu. Ia berjalan, hingga berlari secepat mungkin, sedang kita merasa 'Ah! Rasanya baru kemarin.' Sama halnya dengan penulis sendiri. Sejak blog ini dibuat dan postingan pertama diluncurkan ke dunia maya tertanggal 13 September 2015, telah menghasilkan beberapa artikel yang pastinya menarik, dengan bahasa yang sedikit ngalay, dan juga in syaa Allah bermanfaat bagi semua.




Hingga sejenak terhenti dari postingan terakhir tertanggal 26 Desember 2015. Hmmm.. Sudah dua tahun tak terisi dengan untaian huruf-huruf. Sebenarnya, niat penulis untuk kembali hadir di blog ini sangatlah besar. Banyak ide yang datang silih berganti di benak. Namun itulah ide, apabila tidak kita ikat, maka akan hilang dengan cepat, seperti cepatnya ia datang. Untuk mengikatnya, maka diperlukan semangat, tenaga, dan kemauan untuk mengikat. Nah, itu yang tidak dipunyai penulis selama dua tahun belakangan. Hehe.

Kesibukan memang menyibukkan dan memabukkan. Dua tahun belakangan, penulis yang dulunya masih menjadi seorang siswa kelas 11 SMA, disibukkan dengan berbagai macam hal. Baik yang sangat urgent, sampai untuk menjalankan hobby. Dari mengerjakan tugas reguler di sekolah, mengikuti lomba disana-sini, ujian-ujian, hingga puncaknya UNBK 2017 kemarin.

Tak lupa juga, kesibukan setelah resmi tidak menjadi siswa SMA lagi. Ikut tes di salah satu sekolah kedinasan, bimbingan belajar, dan lain sebagainya. Butuh semangat, tenaga, dan kemauan yang lumayan.

Tapi, Alhamdulillah, selama dua tahun belakangan ini, tidak menghasilkan hal yang sia-sia. Begitu banyak perjalanan yang di lalui, begitu banyak jua hikmah yang didapat. Sehingga, diharapkan dapat membuat suatu ledakan ide yang dapat disalurkan di blog ini. Semoga. Mohon doa bagi para readers, yang jumlahnya hingga saat ini telah menembus angka 1060. Alhamdulillah, thank you so much to view and read my articles.

Maka dari itu, mari memulai awal yang kedua!


Sabtu, 26 Desember 2015

Memakna Menulis

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah" (Rumah Kaca, h. 352)”
Pramoedya Ananta Toer

sumber: http://berita.suaramerdeka.com/bebrayan/konten/uploads/2015/02/writing.jpg
Bismillah..

Mari kembali melirik ke bagian teratas dari halaman ini; begitu indahnya nyataan dari sang legenda. "Orang boleh pandai setinggi langit," suatu bentuk persilahan, kepada yang memiliki kepintaran dan kepandaian yang luar biasa, jauh membumbung tinggi dari rerata manusia, akan tetapi,"tapi, selama ia TAK MENULIS, ia akan HILANG di dalam masyarakat dan dari sejarah.", ngeri-nya akibatnya. Kepandaian seorang insan seolah sirna dan tak berguna, dikala ianya tidak menulis. Dia tak lebih dari debu, ia hilang tak teracuh oleh masyarakat luas, tak termaktub dalam tebalnya kitab sejarah. Ini bukanlah suatu konotasi, ini denotasi! Seharusnya, cukuplah pernyataan itu yang membuat kita termotivasi; raih kepandaian, ambil peran dalam masyarakat, terkenang dalam sejarah. Kejar ketiganya; luarbiasa.

Senin, 21 Desember 2015

Terkhusus Mama.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’” Al-Israa’: 23-24)

Terkhusus lagi...

"Dia perintahkan aku bershalat dan zakat semasa hidupku; dan berbakti kepada ibuku ..." (Q.S Maryam:31-32)




Jumat, 20 November 2015

Sejarah Akuntansi Dunia dan Indonesia

Sejarah Akuntansi


Sejarah akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan meng­gunakan catatan. Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan pedagang-pedagang Genoa dengan cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan pada saat mereka berangkat
Tonggak sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo {Lukas dari Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni et Proportionaiita”. Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan berpasangan (double book keeping).

Kamis, 19 November 2015

Sholat Istisqo' di Lapangan Utama SMA Negeri 1 Sungai Penuh

عن أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ يَذْكُرُ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ وِجَاهَ الْمِنْبَرِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا قَالَ أَنَسُ وَلاَ وَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَلاَ قَزَعَةً وَلاَ شَيْئًا وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلاَ دَارٍ قَالَ فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ فَلَمَّا تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ قَالَ وَاللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ الْبَابِ فِي الْجُمُعَةِ الْمُقْبِلَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ  ( البخاري )
Dari Anas bin Malik RA menyebutkan bahwa ada seorang lelaki pada hari Jum’at masuk dari pintu menuju mimbar. Sedang Rasulullah SAW berkhutbah. Dia menemui rasul SAW sambil berdiri dan berkata: wahai Rasulullah SAW telah musnah binatang ternak dan sumber mata air sudah tidak mengalir. Mohonlah pada Allah agar menurunkan air untuk kami. Berkata Anas: Maka Rasulullah SAW mengangkat kedua tangan ke langit dan berdoa: Ya Allah turunkan bagi kami hujan 3x. Berkata Anas RA Demi Allah pada saat kami tidak melihat di langit mendung, gumpalan awan atau apapun. Dan sebelumnya di antara rumah kami dan gunung tidak ada penghalang untuk melihatnya”. Berkata Anas RA, “Maka muncullah di belakangnya mendung seperti lingkaran. Dan ketika sampai di tengah, menyebar dan turunlah hujan. Anas RA berkata: “Maka kami tidak melihat matahari selama enam hari”. Kemudian muncul lagi lelaki tersebut dari arah pintu yang sama pada Jum’at sesudahnya dan Rasul SAW sedang khutbah. Dia menghadap Rasul saw sambil berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah SAW harta-harta hancur dan sungai-sungai penuh, berdoalah kepada Allah agar menghentikannya. Maka Rasulullah SAW mengangkat tangan dan  berdoa Ya Allah berilah hujan sekeliling kami bukan  adzab bagi kami, jatuh pada tanah, gunung-gunung, pegunungan, bukit-bukit, danau- danau dan tempat tumbuh pepohonan” (HR. Bukhari)

Jumat(30/10) Pelaksanaan Sholat Istisqo' SMA Negeri 1 Sungai Penuh