Selasa, 15 September 2015

Curhat Bermanfaat - Men-definisi-kan 'Suasana'

Memang benar, tidak jarang babak kehidupan yang menimpa kita terasa berat dan getir. Tapi itu sama sekali bukan alasan bagi kita untuk mendramatisir keadaan kemudian merasa beralasan untuk tenggelam dalam kesedihan, seolah kemalangan adalah nasibnya.
-Aa Gym- 

Assalamualaikum!
Alhamdulillah, seiring dengan pemantauan si chief-nya ini blog, angka readers blog ini terus mengalami kenaikan. Walaupun, (mungkin) yang readers-nya itu-itu aja, tapi gak usah di ambil pusing.Penulis menghimbau bagi para readers setia blog ini, untuk men-share-kan blog ini ke individu-individu lain, yang (mungkin) tidak tahu atau memang gak mau tahu tentang keberadaan blog ini. Atas perhatiannya, diucapkan terimakasih. (krik-krik)

Di tengah kesibukan (walau 'belajar' secara formal di liburkan) dan kuatnya arus kampanye politik (di internal maupun eksternal sekolah), penulis men-sempat-sempat-kan menghempaskan satu-persatu jemarinya (diatas keyboard) untuk mencurahkan ide-ide yang muncul secara acak dan (seringkali) hanya datang satu kali ini, demi para pembaca yang (saya harapkan) kepo dengan isi artikel saya yang ketiga ini.

Ok langsung saja. Pada tulisan kali ini, ane bakal ng-jelas-in tentang makna dari Suasana. InsyaAllah, nanti ini tulisan dibagi jadi 3 chapter;Men-definisi-kan Suasana, Meng-analisis-kan Suasana, dan Me-mastermind-kan Suasana. Ohya, by the way, tulisan-tulisan ini ane masukkan dalam kategori "Curhat Bermanfaat". Maksudnya? Ok, kita penggal dulu satu-satu.



Curhat, berasal dari kata Curahan dan Hati.
Ini nih, menurut KBBI;
- curahan/cu·rah·an/ n sesuatu yg dicurahkan (spt hujan); hasil mencurahkan;~ frontal Met hujan atau curahan dari awan di sepanjang atau di dekat permukaan; ~ golakan Hidm curahan yg ditimbulkan oleh gerak golakan dl atmosfer; ~ guntur Met hujan atau curahan guntur dr awan; ~ konvektif Met hujan atau curahan dr golakan awan di dl atmosfer; ~ orografik Met hujan atau curahan yg disebabkan oleh naiknya udara di atas barisan rintangan;
 - hati 1/ha·ti / n 1 Anat organ badan yg berwarna kemerah-merahan di bagian kanan atas rongga perut, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dl darah dan menghasilkan empedu; 2 daging dr hati sbg bahan makanan (terutama hati dr binatang sembelihan): masakan sambal goreng --; 3 jantung: -- nya berdebar-debar; 4 sesuatu yg ada di dl tubuh manusia yg dianggap sbg tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dsb): segala sesuatunya disimpan di dl --; membaca dalam -- , membaca dalam batin (tidak dilisankan); berbicara dr -- ke -- , dng jujur dan terbuka; 5 apa yg terasa dalam batin: sedih -- ku memikirkan nasib kawanku itu; 6 sifat (tabiat) batin manusia: orang itu baik -- nya; 7 bagian yg di dalam sekali (tt buah, batang, tumbuhan, dsb): -- buah nangka; -- batang pisang;-- gajah sama dilapah, -- kuman (tungau) sama dicecah (dicecap), pb perolehan (laba) yg banyak dibagi sama banyak, perolehan (laba) yg sedikit dibagi juga sama sedikit; -- gatal mata digaruk, pb sangat ingin, tetapi tidak kuasa menyampaikan keinginannya itu; menyalahkan orang yg tidak bersalah; -- (sbg) baling-baling, pb tidak tetap pendirian; jauh di mata di -- jangan, pb biarpun tempat berjauhan, jangan lupa-melupakan; makan -- berulam jantung, pb dikatakan kpd orang yg sangat bersedih hati; tertambat -- terpaut sayang, pb sangat cinta; 
 *krik-krik*

Saya yakin, hanya 30% readers yang mampu bertahan membaca keseluruhan teks diatas, selebihnya, scroll down langsung ke sini. Hahahaa. But, it doesnt matter, it's okay, bro!
                           "Trus, "bermanfaat" tuh artinya apa, pak?"
Ini nih, masih dalam sumber yang sama.
bermanfaat/ber·man·fa·at/ v ada manfaatnya; berguna; berfaedah: olahraga itu - bagi kesehatan;

Sudah jelas,kan? (belooooommmmm)

Ok, biar gak sempoyongan dan keliru mengartikan ini kata, biarkan writer menjelaskannya.

"Curhat bermanfaat ialah mencurahkan isi hati dan pikiran dengan hal-hal yang berfaedah; (mencoba) memberi isnpirasi dari pengalaman yang berperi, agar tidak diulangi oleh lawan komunikasi."
Udah clear, kan?Kalau masih ragu dan penuh tanya, silahkan tanya-in ke writer melalui kolom komentar dibawah ini. 
Men-definisi-kan Suasana
 Bytheway, ide tulisan ini ter-ilham-i dari kejadian yang menimpa sekumpulan manusia yang penuh dosa dan berusaha taubat agar dapat meraih surga (aamiin); kami menyebutnya Krampang Grup.

                                                                 Lihatlah senyumannya
Biografi satu-persatu tentang mereka, (mungkin) bakal dibahas di artikel-artikel berikutnya. Be patient, ya.  
Ok, ane cerita sedikit, mengapa ane mendapatkan ini ide. Saat salah dua dari mereka bermain PS 2 dirumah saya, saya melihat mereka begitu seriusnya bermain. Padahal, jika dipikir-pikir, itu hanya sebuah permainan, gak seharusnya di-serius-in. Tapi, telusur punya telusur, akhirnya saya tahu, mereka meng-serius-kan permainan sepele ini, karena ada motif dibelakangnya. Hmm, ini nih yang saya sebut; men-susasana-kan suasana (bakal dibahas di artikel selanjutnya).
Terimakasih untuk kalian. Kalian uwaaarbiyaaasaaah.

 Lagi-lagi, saya terpaksa menjabarkan definisi 'suasana' dari sumber yang sama; KBBI.
suasana/su·a·sa·na/ n 1 hawa; udara: -- meliputi bumi; 2 keadaan sekitar sesuatu atau dl lingkungan sesuatu: -- pedusunan berlainan dng -- perkotaan; 3 keadaan suatu peristiwa: politik luar negeri disesuaikan dng -- internasional masa kini;

menyuasanai/me·nyu·a·sa·nai/ v memberi suasana kpd; meliputi: kesedihan masih terlihat - keluarganya.
Lagi-lagi dan lagi-lagi, pengertiannya harus melenceng 180' (derajat) dari yang saya maksudkan.

 Pernah gak sih, kalian merasa sangat risau, galau, dan kalut ketika menghadapi sesuatu? Padahal, disaat yang sama, orang lain yang melihat kalian menasihati, "jangan kalut dong! Itu mah urusan mudah. Dibawa santai. Make it simple!" dan ternyata, mereka memang men-simpel-kan masalah tersebut, dan dapat melaluinya dengan mudah, yang jauh berbeda dengan kita sendiri. Pernah gak? 

Nah, dari paparan saya diatas, anda para readers pasti udah tahu penyebab mengapa ada perbedaan cara menyikapi kasus diatas. Ya, karena (anggap saja yang pertama adalah si A) si A terlalu men-dramatisir suasana, sedangkan yang si B dapat me-manage suasana tersebut dengan tepat. (tentang ini, bakal di bahas di "Meng-analisis suasana").

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa,
              Suasana adalah keadaan jiwa seseorang yang ber-abstrak dan dapat dibentuk, tergantung   bagaimana orang tersebut menyikapinya, yang berakibat fatal jika di-salah-atur-kan oleh           'pengguna'nya
'Suasana' ini termasuk dari salah satu bentuk latar dalam sebuah karya sastra; suasana risau, bahagia, tegang, kecam, sedih, kesal, gembira, dan lain sebagainya. Ada yang bisa memberikan contohnya? Silahkan isi di kolom komentar!
"oooooo. Jadi itu maksudnya. Tapi, lo bilang suasana itu dapat dibentuk? Ciyus? Mi apah?"
Iya, ciyus loh, enelan, mi oyeng campur nasi oyeng, nyam-nyam. (abaikan)
Suasana dapat dibentuk, caranya? Tetap setia di blog ini, dan nantikan artikel selanjutnya! 

"Sejujurnya, artikel ini merupakan cambuk hati bagi penulis sendiri, karena penulis adalah orang yang belum mampu me-manage suasananya sendiri. Jadi, penulis berharap, agar pembaca setia semuanya, untuk be better than the witer."

2 komentar:

  1. Yang terkena '30%', silahkan comment dan beri tanggapan anda!

    BalasHapus
  2. Ayo postingan barunya mana, Kak? Ditunggu, yak!

    BalasHapus