Sabtu, 26 Desember 2015

Memakna Menulis

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah" (Rumah Kaca, h. 352)”
Pramoedya Ananta Toer

sumber: http://berita.suaramerdeka.com/bebrayan/konten/uploads/2015/02/writing.jpg
Bismillah..

Mari kembali melirik ke bagian teratas dari halaman ini; begitu indahnya nyataan dari sang legenda. "Orang boleh pandai setinggi langit," suatu bentuk persilahan, kepada yang memiliki kepintaran dan kepandaian yang luar biasa, jauh membumbung tinggi dari rerata manusia, akan tetapi,"tapi, selama ia TAK MENULIS, ia akan HILANG di dalam masyarakat dan dari sejarah.", ngeri-nya akibatnya. Kepandaian seorang insan seolah sirna dan tak berguna, dikala ianya tidak menulis. Dia tak lebih dari debu, ia hilang tak teracuh oleh masyarakat luas, tak termaktub dalam tebalnya kitab sejarah. Ini bukanlah suatu konotasi, ini denotasi! Seharusnya, cukuplah pernyataan itu yang membuat kita termotivasi; raih kepandaian, ambil peran dalam masyarakat, terkenang dalam sejarah. Kejar ketiganya; luarbiasa.

Senin, 21 Desember 2015

Terkhusus Mama.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’” Al-Israa’: 23-24)

Terkhusus lagi...

"Dia perintahkan aku bershalat dan zakat semasa hidupku; dan berbakti kepada ibuku ..." (Q.S Maryam:31-32)




Jumat, 20 November 2015

Sejarah Akuntansi Dunia dan Indonesia

Sejarah Akuntansi


Sejarah akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan meng­gunakan catatan. Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan pedagang-pedagang Genoa dengan cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan pada saat mereka berangkat
Tonggak sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo {Lukas dari Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni et Proportionaiita”. Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan berpasangan (double book keeping).

Kamis, 19 November 2015

Sholat Istisqo' di Lapangan Utama SMA Negeri 1 Sungai Penuh

عن أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ يَذْكُرُ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ وِجَاهَ الْمِنْبَرِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا قَالَ أَنَسُ وَلاَ وَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَلاَ قَزَعَةً وَلاَ شَيْئًا وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلاَ دَارٍ قَالَ فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ فَلَمَّا تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ قَالَ وَاللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ الْبَابِ فِي الْجُمُعَةِ الْمُقْبِلَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ  ( البخاري )
Dari Anas bin Malik RA menyebutkan bahwa ada seorang lelaki pada hari Jum’at masuk dari pintu menuju mimbar. Sedang Rasulullah SAW berkhutbah. Dia menemui rasul SAW sambil berdiri dan berkata: wahai Rasulullah SAW telah musnah binatang ternak dan sumber mata air sudah tidak mengalir. Mohonlah pada Allah agar menurunkan air untuk kami. Berkata Anas: Maka Rasulullah SAW mengangkat kedua tangan ke langit dan berdoa: Ya Allah turunkan bagi kami hujan 3x. Berkata Anas RA Demi Allah pada saat kami tidak melihat di langit mendung, gumpalan awan atau apapun. Dan sebelumnya di antara rumah kami dan gunung tidak ada penghalang untuk melihatnya”. Berkata Anas RA, “Maka muncullah di belakangnya mendung seperti lingkaran. Dan ketika sampai di tengah, menyebar dan turunlah hujan. Anas RA berkata: “Maka kami tidak melihat matahari selama enam hari”. Kemudian muncul lagi lelaki tersebut dari arah pintu yang sama pada Jum’at sesudahnya dan Rasul SAW sedang khutbah. Dia menghadap Rasul saw sambil berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah SAW harta-harta hancur dan sungai-sungai penuh, berdoalah kepada Allah agar menghentikannya. Maka Rasulullah SAW mengangkat tangan dan  berdoa Ya Allah berilah hujan sekeliling kami bukan  adzab bagi kami, jatuh pada tanah, gunung-gunung, pegunungan, bukit-bukit, danau- danau dan tempat tumbuh pepohonan” (HR. Bukhari)

Jumat(30/10) Pelaksanaan Sholat Istisqo' SMA Negeri 1 Sungai Penuh

Rabu, 18 November 2015

Sejarah Pemikiran Ekonomika Dunia

Ringkasan Sejarah Pemikiran Ekonomi (Pra-Klasik s.d. Neo-Klasik) 

          Bapak Ekonomika Dunia; Adam Smith
1     Ekonomi Zaman Pra-Klasik
Pada masa pra-klasik pemikiran-pemikiran ekonomi dapat dikelompokkan menjadi masa Yunani Kuno, skolastik, merkantilisme dan masa fisiokrat.
            Masa Yunani Kuno
Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini yaitu Plato, Aristoteles, Xenophone.
-          Plato
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul dari pemikirannya tentang keadilan dalam sebuah negara ideal. Kata Plato, dalam sebuah negara ideal, kemajuan tergantung pada pembagian kerja yang dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Plato dapat dikatakan sebagai orang yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan. Agar tiap orang bisa hidup sejahtera secara merata, maka manusia perlu dan berkewajiban mengendalikan nafsu keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang melebihi kewajaran. Kalau nafsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan, maka sebagian orang akan hidup berkemewahan, sedang yang lain akan hidup dalam kesengsaraan & kehinaan. Dalam bukunya, Politika, Plato menjelaskan bahwa selain sebagai alat tukar, uang juga berfungsi sebagai alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan.
-          Aristoteles
Menurut Aristoteles, ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri, yang pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang lain. Beliau juga orang yang meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai (nilai) & harga (price). Pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut. Aristoteles membedakan proses ekonomi ke dalam dua cabang, yaitu kegunaan (use) dan keuntungan (gain). Lebih spesifik ia membedakan oeconomic dan chrematistik. Oeconomic atau limu ekonomi di definisikan sebagai “the art of house-hold management, the administrations of one’s patrimony, the careful hasbanding of resources. Sedangkan chrematistik mengimplikasikan penggunaan sumber daya alam atau keterampilan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat acquisitive dalam chrematistic.
-          Xenophon
Menurut Xenophon kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos yang berarti pengaturan atau pengelolaan rumah tangga. Karya utamanya adalah On The Means of Improving The Revenue of The State of Athens. Dalam buku tersebut, Xenophon menguraikan bahwa negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara.
b.      Masa Skolastik
Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lainSt. Albertus Magnus, dan St. Thomas Aquinas.
-          St. Albertus Magnus
Albertus Magnus adalah seorang filsuf Jerman yang berpendapat bahwa harga suatu barang seharusnya sama dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Pendapat itu dikenal dengan istilah “harga yang adil dan pantas”.
-          St. Thomas Aquinas
Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas Aquinas berpendapat bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah keuntungan dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha dan biaya.

Firstly, i would say..........(1)

Assalamualaikum para pembaca.
Hi, guys!
 Tak perlu perkenalan lebih lanjut, karena bagi saya, anda/kamu/lo/waang/kayoo (dan berbagai sapaan lainnya) dapat langsung melihat sekilas di kolom "Mengenai Saya" di sebelah kanan ini. Atau, kalau mau lebih greget (bahasa kasarnya: kepo), silahkan send e-mail mu ke alamat gmail saya di sebelah kanan ini. InsyaAllah bakal di balas, tapi tetap tergantung mood schedule saya, ya. Kalau lagi padat, maaf ya. Kalau lagi cair free, bakal saya balas secepatnya.
Ok, agar lebih berkah dan lebih elok, baiknya saya mulai dulu dengan bacaan yang agung, bukti bahwa kita berserah diri akan semuanya kepada Zat Yang Maha Indah, Allah swt; bacaan Basmalah.
 
Alhamdulillah, dengan bacaan Basmalah diatas, maka dengan ini, saya resmikan blog saya ini *prok-prok*.
 Untuk posting perdana, saya akan menggores tinta elektronik ini tentang alasan kenapa saya terpaksa membuat blog ini. Ok, cekidot.

 Dalam kasus ini, saya dapat membagi dua garis besar, faktor-faktor yang menjadi alasan dan sebab saya membuat blog ini, yaitu:
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal

                          "Banyak gaya ang ham, kok taka pelajaran se, ado lo faktor in jo faktor ex"
                                                      atau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
                  "Kamu memiliki banyak gaya, seperti pelajaran saja, ada pula faktor in dan faktor ex"


(tolong periksa bahasa Indonesia saya diatas, kalau ada yang kurang perkenan, silahkan berikan komentar di kolom  komentar dibawah ini)


Terlalu berlebihan? Tidak juga. Karena, menurut saya, segala sebab dan alasan di dunia ini, terdiri dari dua faktor diatas. Jadi, tidak berlebihan, bukan? Tapi sejujurnya, yang banyak berperan dalam pembuatan blog ini, adalah faktor eksternal. Kenapa? Silahkan lanjutkan bacaan dibawah ini.

Selasa, 15 September 2015

Curhat Bermanfaat - Men-definisi-kan 'Suasana'

Memang benar, tidak jarang babak kehidupan yang menimpa kita terasa berat dan getir. Tapi itu sama sekali bukan alasan bagi kita untuk mendramatisir keadaan kemudian merasa beralasan untuk tenggelam dalam kesedihan, seolah kemalangan adalah nasibnya.
-Aa Gym- 

Assalamualaikum!
Alhamdulillah, seiring dengan pemantauan si chief-nya ini blog, angka readers blog ini terus mengalami kenaikan. Walaupun, (mungkin) yang readers-nya itu-itu aja, tapi gak usah di ambil pusing.Penulis menghimbau bagi para readers setia blog ini, untuk men-share-kan blog ini ke individu-individu lain, yang (mungkin) tidak tahu atau memang gak mau tahu tentang keberadaan blog ini. Atas perhatiannya, diucapkan terimakasih. (krik-krik)

Di tengah kesibukan (walau 'belajar' secara formal di liburkan) dan kuatnya arus kampanye politik (di internal maupun eksternal sekolah), penulis men-sempat-sempat-kan menghempaskan satu-persatu jemarinya (diatas keyboard) untuk mencurahkan ide-ide yang muncul secara acak dan (seringkali) hanya datang satu kali ini, demi para pembaca yang (saya harapkan) kepo dengan isi artikel saya yang ketiga ini.

Ok langsung saja. Pada tulisan kali ini, ane bakal ng-jelas-in tentang makna dari Suasana. InsyaAllah, nanti ini tulisan dibagi jadi 3 chapter;Men-definisi-kan Suasana, Meng-analisis-kan Suasana, dan Me-mastermind-kan Suasana. Ohya, by the way, tulisan-tulisan ini ane masukkan dalam kategori "Curhat Bermanfaat". Maksudnya? Ok, kita penggal dulu satu-satu.

Minggu, 13 September 2015

Firstly, i would say.................(2)

Taraaaaaaaaaaaaaa!!!
Postingan kedua saya ini (semoga di-penasaran-kan oleh para readers) akan berisi kelanjutan dari tulisan perdana saya (bagi yang langsung melompat ke sini, lebih baik baca dulu postingan saya yang pertama), yaitu Faktor Internal plus tujuan dan apa saja yang akan saya tuangkan di binder elektronik ini.

Ok, let's go on!!

1. Faktor Internal

(Nah, saya tekankan sekali lagi, bagi yang langsung membaca postingan saya yang kedua ini, lebih baik ngulang dulu dari postingan pertama, karena bakal susah nangkap kalau langsung melompat ke sini. Ok, ya?)

Di dalam faktor yang pertama ini, berisi instuisi-instiusi hati nurani yang muncul seketika, yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari luar. Nah, jadi hubungan faktor in dan faktor ex, adalah hubungan sebab-akibat. Apa saja itu? Contohnya, adanya semangat api yang membara ketika dioleskan minyak nasihat, ajakan, paksaan, dan dorongan dari pihak ekstern. Niat ini muncul ketika sudah dibakar dengan hal-hal tadi. Jadi, kesimpulannya adalah, niat itu tidak datang sendirinya, tapi bisa dibentuk. Niat untuk berbagi; kesedihan, kebahagiaan, dan ilmu. Ah, alangkah indahnya.

Mungkin faktor internal hanya se-paragraf itu saja, karena faktor ex lebih gede pengaruhnya ketimbang faktor internal. Jadi, sekarang saya akan menyampaikan tujuan dan apa aja materi yang akan saya giring ke blog saya ini.. cekidot...