Selasa, 15 September 2015

Curhat Bermanfaat - Men-definisi-kan 'Suasana'

Memang benar, tidak jarang babak kehidupan yang menimpa kita terasa berat dan getir. Tapi itu sama sekali bukan alasan bagi kita untuk mendramatisir keadaan kemudian merasa beralasan untuk tenggelam dalam kesedihan, seolah kemalangan adalah nasibnya.
-Aa Gym- 

Assalamualaikum!
Alhamdulillah, seiring dengan pemantauan si chief-nya ini blog, angka readers blog ini terus mengalami kenaikan. Walaupun, (mungkin) yang readers-nya itu-itu aja, tapi gak usah di ambil pusing.Penulis menghimbau bagi para readers setia blog ini, untuk men-share-kan blog ini ke individu-individu lain, yang (mungkin) tidak tahu atau memang gak mau tahu tentang keberadaan blog ini. Atas perhatiannya, diucapkan terimakasih. (krik-krik)

Di tengah kesibukan (walau 'belajar' secara formal di liburkan) dan kuatnya arus kampanye politik (di internal maupun eksternal sekolah), penulis men-sempat-sempat-kan menghempaskan satu-persatu jemarinya (diatas keyboard) untuk mencurahkan ide-ide yang muncul secara acak dan (seringkali) hanya datang satu kali ini, demi para pembaca yang (saya harapkan) kepo dengan isi artikel saya yang ketiga ini.

Ok langsung saja. Pada tulisan kali ini, ane bakal ng-jelas-in tentang makna dari Suasana. InsyaAllah, nanti ini tulisan dibagi jadi 3 chapter;Men-definisi-kan Suasana, Meng-analisis-kan Suasana, dan Me-mastermind-kan Suasana. Ohya, by the way, tulisan-tulisan ini ane masukkan dalam kategori "Curhat Bermanfaat". Maksudnya? Ok, kita penggal dulu satu-satu.

Minggu, 13 September 2015

Firstly, i would say.................(2)

Taraaaaaaaaaaaaaa!!!
Postingan kedua saya ini (semoga di-penasaran-kan oleh para readers) akan berisi kelanjutan dari tulisan perdana saya (bagi yang langsung melompat ke sini, lebih baik baca dulu postingan saya yang pertama), yaitu Faktor Internal plus tujuan dan apa saja yang akan saya tuangkan di binder elektronik ini.

Ok, let's go on!!

1. Faktor Internal

(Nah, saya tekankan sekali lagi, bagi yang langsung membaca postingan saya yang kedua ini, lebih baik ngulang dulu dari postingan pertama, karena bakal susah nangkap kalau langsung melompat ke sini. Ok, ya?)

Di dalam faktor yang pertama ini, berisi instuisi-instiusi hati nurani yang muncul seketika, yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari luar. Nah, jadi hubungan faktor in dan faktor ex, adalah hubungan sebab-akibat. Apa saja itu? Contohnya, adanya semangat api yang membara ketika dioleskan minyak nasihat, ajakan, paksaan, dan dorongan dari pihak ekstern. Niat ini muncul ketika sudah dibakar dengan hal-hal tadi. Jadi, kesimpulannya adalah, niat itu tidak datang sendirinya, tapi bisa dibentuk. Niat untuk berbagi; kesedihan, kebahagiaan, dan ilmu. Ah, alangkah indahnya.

Mungkin faktor internal hanya se-paragraf itu saja, karena faktor ex lebih gede pengaruhnya ketimbang faktor internal. Jadi, sekarang saya akan menyampaikan tujuan dan apa aja materi yang akan saya giring ke blog saya ini.. cekidot...